Namaku Bagas Rachmadi, lahir di Sleman, 30 Oktober 2001. Aku adalah anak kedua dari Sri Yulianti bersaudara, ayahku bernama Lamidi dan ibuku bernama Sri Yulianti (Almh). Keluargaku biasa memanggilku Bagas, pun teman-temanku. Aku sangat besyukur diberi nama Raisa, karena dalam bahasa jawa artinya waras. Dengan harapan aku selalu diberi kesehatan oleh Allah SWT.
Aku terlahir dari keluarga yang cukup mampu. Ayahku adalah seorang pegawai Swasta, sedangkan ibuku telah meniggal pada bulan november 2019. Dulu ibuku seorang pedagang jajanan pasar yang saat itu banyak diminati oleh banyak masyarakat. Sejak kecil, aku sudah dididik kedua orang tuaku untuk selalu bersikap jujur, rajin beribadah, dan menjadi orang baik.
Aku mulai masuk sekolah dasar pada saat umurku 7 tahun, tepatnya pada tahun 2001. Aku bersekolah di SDN Nanggulan yang tak jauh dari rumahku. Kemudian setelah lulus SD, aku melanjutkan pendidikan di SMP Diponegoro Depok di tahun 2014. Saat itu aku sudah dilatih mulai mondok di Pondok Pesantren Pangeran Diponegoro Yogyakarta bersamaan saat lanjut di jenjang SMP.
Semenjak itu, aku selalu berusaha belajar dengan giat karena jadi seorang yang berani mengangkat derajat orang tua sebagai bukti baktiku pada mereka. Ternyata usahaku tidak sia-sia, setelah lulus SMP aku masih lanjut di SMK Diponegoro Depok dengan mengambil jurusan Teknik dan Bisnis Sepeda Motor (TBSM). Aku masih memiki keinginan untuk lanjut mondok disana.
Sejak duduk dibangku SMA, aku mulai suka dengan membaca apapun. Aku suka menulis dan berbicara juga bertemu dengan orang baru. Setelah lulus SMK dan tamat modok, aku mengabdikan diri sebagai pengurus pondok pesantren yang saat ini sebagai bagian keagamaan. Mengajar ngaji, membimbing anak-anak, sampai siap bertanggung jawab jika ada ada sebuah permasalahan. Saat mejadi pengurus aku bisa melanjutkan kuliah, karena keterbatasan biaya yang cukup untuk kuliah.
Bersamaan itu, pondok pesantren telah membuka kelas kampus dari Universitas Nahdlatul 'Ulama Yogyakarta, Fakultas Teknologi Informasi, jurusan Teknik Elektro. Karena dhwauh Kyai Haji Syakir Aly yang mengharapakan aku kuliah, mau tidak mau harus dilaksanakan. Akhirnya aku menjadi Mahasiswa angkatan pertama di kampus pondok pesantrenku.
Dengan otomatis aku harus siap untuk membagi waktu kuliah dan mengajar. Diawal, menjadi mahasiswa nyambi mengurus santri merupakan hal yang cukup berat, karena aku harus bisa membagi waktu. Tapi semenjak itu, aku mulai terbiasa dan mengerti tentang hidup.
Saat ini, aku masih menjadi mahasiswa di Universitas Nahdlatul 'Ulama Yogyakarta. Dengan istiqomah aku siap berjuang demi masa depan yang aku harapkan.
Motto hidup :
"insinyur pemikiranku, seni keterampilanku, santri perilakuku, dan indonesia tanah airku."
Sleman, 10 Oktober 2021
Bagas Rachmadi
Barakallah @bagasrachmadiannajah30 semoga diberi panjang umur dan sehat selalu amin ya rabbal alamin